Long time no blogging. Kali ini agak emosional feeling dengan tragedi jatuhnya pesawat yang baru-baru ini terjadi. Di tahun 2015 saya pernah melakukan rute perjalanan yang sama yaitu Jakarta-Pangkal Pinang, namun dengan maskapai yang berbeda. Sebenarnya yang ingin saya soroti bukan tentang kegagalan mesin atau hal-hal teknis, lagian saya bukan ahlinya juga hahay. Ini lebih kepada " what would you do if you know that your life is near to the death?
Kalau lagi malas, galau atau apapun hal-hal non manfaat dalam hidup ini bisa nih kita membayangkan jika berada di posisi passenger of crash plane. Bahwa betapa berharganya Allah memberi kesempatan kepada kita untuk hidup, untuk membangun dan mengadjust hidup. Mana ada yang tahu kalau penerbangan tersebut adalah cara Allah mengakhiri hidup korban kecelakaan tersebut. Rasa-rasanya kalau kita ingat maut sudah di depan mata, kita gak akan peduli dengan betapa kesalnya kita dengan orang lain, dengan masalah, atau dengan sistem yang ada. Apalagi gosipin orang. BIG NO!. Namun kita seringnya lupa dan mengabaikan hal-hal tersebut, yaitu untuk berbuat tepat dalam hidup ini.
Pernah ada artikel yang menuliskan mengenai tips and trick cara mengatasi kurang semangat dalam hidup. Dan di posisi pertama sarannya adalah melihat video detik-detik Sakratul maut. Keren juga tipsnya. Bagaimanapun entah apapun caranya kita akan say good bye dengan kehidupan ini. Jadi mengingat kalau kita akan mati adalah salah satu cara supaya kita ingat tupoksi alias tugas pokok dan fungsi kita dalam hidup.