Awalnya dalam merangkai sebuah rangkaian listrik saya bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa menentukan besar resistor 330 ohm, 1000 ohm, 1k ohm dll yang digunakan dalam rangkaian.
Sebelum menentukan berapa besar kebutuhan resistor yang akan digunakan, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, antara lain :
- Jenis LED apa yang digunakan?
- berapa besar catu daya (power supply) rangkaian yang tersedia?
- Rangkaian dipasang secara seri ataukah paralel?
Ada rumus sederhana yang telah kita kenal sejak duduk di bangku SMP yaitu Hukum Ohm
V=I x R
dengan,
V = tegangan (volt)
I=arus (Ampere)
R = hambatan (ohm).
Untuk mendapatkan nilai V, kita harus mengetahui terlebih dahulu tegangan dari catu daya yang tersedia, dan tegangan dari LED itu sendiri.
Misalnya kita menggunakan 2 battere yang dipasang secara seri dengan tegangan masing-masing 1,5 V dan kita akan memasang LED berwarna merah pada rangkaian.
LED memiliki karakteristik yang disebut sebagai forward voltage(Vf) atau tegangan maju. Vf adalah jumlah tegangan yang hilang pada LED ketika beroperasi pada standar arus tertentu. Setiap warna LED memberikan nilai Vf yang berbeda-beda. Vf LED merah, hijau, biru dari informasi data sheet adalah 1,8V. Sehingga berdasarkan Hukum Ohm, maka nilai V adalah:
Vcatu daya - Vf = 3V-1,8 V= 1,2 V.
Bagaimana dengan nilai I?.
LED memiliki maximum continued current rating (If atau Imax. Berdasarkan data sheet yang saya dapatkan klik disini nilai If = 20mA.
Maka nilai R adalah:
1,2 V = 20mA x R
R = 1,2 V / (20x0,001A)
R= 60 ohm
Lalu bagaimana jika kita salah dalam memilih atau kurang tepat. Hal ini masih bisa ditoleransi dengan nilai sebesar ±5%. Dan untuk pertimbangan keamanan kita dapat memilih nilai resistor yang lebih tinggi misalnya 63 ohm atau 75 ohm atau bisa juga 100 ohm.
Selamat memilih LED yang sesuai dengan kebutuhan :)
No comments:
Post a Comment