Friday, October 21, 2011

Working at The Confined Space (what aspect should we know?)

Setiap tahun, banyak pekerja yang terluka dan meninggal dunia pada saat bekerja di dalam sebuah ruangan terbatas /confined space. Diperkirakan bahwa 60% dari korban yang mengalami kematian adalah penolong. Karena banyak alasan, sebuah confined space bisa jadi lebih berbahaya daripada tempat-tempat kerja biasa. Untuk mengendalikan resiko-resiko yang berhubungan dengan pekerjaaan di dalam confined space secara efektif, sebuah program pengendalian dan penilaian bahaya dalam confined space harus diterapkan di tempat kerja.

Kecelakaan ini dapat terjadi karena beberapa bahaya yang ada dalam ruang terbatas seperti potensi kekurangan oksigen, gas/uap mudah terbakar atau meledak, gas/uap beracun, serta bahaya-bahaya fisik dan mekanik lainnya. Semua potensi bahaya ini harus dikenali oleh pekerja dan penyelianya, lalu dievaluasi risikonya untuk selanjutnya ditentukan tindakan pencegahan dan pengendalian yang harus dilakukan agar dapat bekerja dengan selamat dalam ruang terbatas tersebut.

Ruang terbatas (confined space) adalah ruang yang cukup besar yang memungkinkan orang untuk masuk ke dalamnya untuk melakukan pekerjaan, dan memiliki keterbatasan untuk keluar dan masuk serta tidak dirancang untuk tempat kerja yang terus menerus seperti tangki, silo, dan bejana lainnya.

Menurut OSHA, confined space didefinisikan sebagai ruang tertutup yang cukup luas, di mana pekerja dapat masuk ke dalamnya dan melakukan pekerjaan tertentu. Confined space memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

  • Memiliki jalan masuk dan keluar yang terbatas
  • Tidak dirancang dan ditujukan sebagai tempat bekerja normal
  • Memiliki ventilasi yang terbatas.

image

image

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Terdapat beberapa hal yang sifatnya sangat membayakan bagi seorang pekerja yang berada di ruang terbatas, diantaranya adalah sbb:

1. Bahaya Atmosfer udara di dalam ruang terbatas

Udara dengan kadar Oksigen yang kurang atau berlebih

clip_image002

Kondisi kadar oksigen (O2) di dalam ruang tertutup kurang dari 19,5% dari oksigen yang tersedia. Ketika tingkat oksigen turun di bawah 17%, pekerja akan mengalami sesak napas dan pandangan akan kabur. Pada kadar O2 antara 14-16% pekerja akan mengalami cepat lelah dan napas tersendat-sendat. Pada 6% kadar O2 pekerja dapat pingsan dan meninggal dalam beberapa menit jika tidak cepat ditolong. Mengapa oksigen dapat berkurang? Karena ada pekerjaan tertentu sedang dikerjakan di dalam ruang terbatas seperti mengelas, pemotongan atau pelapisan dinding, dan reaksi kimia tertentu seperti proses pengkaratan atau proses fermentasi bakteri serta adanya gas lain yang lebih ringan dari O2 seperti gas karbit, gas asitelin, atau gas LPG. Namun jika kadar O2 berlebih (> 21%) akan mudah sekali ruang tersebut terbakar jika ada api. Selain kondisi O2 berlebih, konsentrasi gas, uap atau debu dengan komposisi campuran tepat untuk terbentuk api.

Kondisi ini karena udara yang ada di dalam ruang tertutup tidak dapat mengalir bebas masuk dan keluar karena bentuk dan susunan ruang tertutup. Sehingga udara yang ada di dalam bisa sangat berbeda dengan udara di luar ruangan. Timbulnya udara beracun di ruang tertutup dapat disebabkan antara lain:

Kondisi udara yang beracun. Meiputi produk atau material yang disimpan mempunyai sifat beracun misal obat fumigasi. Jenis pekerjaan yang akan dilakukan di ruang tertutup misal pengecatan. Pada pengecatan, uap larutan cat (thinner) mudah sekali menguap sampai pada konsentrasi tertentu akan meracuni udara di dalam ruang, selain itu mendesak oksigen keluar ruang, akibatnya di dalam ruang miskin oksigen. Zat-zat beracun yang dihasilkan dari area kerja yang bersebelahan dengan area kerja ruang terbatas.Tiga gas beracun yang sering ditemukan dalam confined space adalah gas Carbon monoxide (CO), Hydrogen Sulfida (H2S), dan Methane (CH4). Gas beracun dapat ditemukan di area Confined space berdasarkan densitasnya dari gas tersebut, seperti terlihat pada gambar berikut yang menunjukkan pelapisan gas berdasarkan densitasnya.

clip_image002

 

2. Bahaya Fisik

Suhu ruangan yang panas atau dingin dapat menimbulkan masalah pada pekerja. Oleh karena itu perlu dilakukan ventilasi terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan di ruang tertutup.Terhisap atau terkubur ketika menginjak material butiran kecil yang disimpan misalnya di dalam silo seperti kedelai, pasir atau tepung, dan menir, gandum. Material ini mungkin saja tampak keras dari permukaan namun di dalamnya kosong atau rapuh. Ilustrasi dapat digambarkan dalam gambar berikut.

clip_image002[4]

Bahaya Kebisingan juga mengganggu karena dapat saja bersumber dari suara bearing blower yang sudah waktunya di service, dari suara pergeseran daun chain dengan bodychain.Terpeleset pada permukaan yang licin dan basah atau terperosok pada lereng atau lubang-lubang yang ada di dalam silo dan kejatuhan benda juga harus diwaspadai saat berada dalam silo.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lalu bagaimanakah prosedur untuk bekerja di confined space yang baik???. Dibawah ini terdapat sejumlah prosedur mengenai hal tersebut.

Melalui PEMURNIAN; Pemurnian Udara dianggap memiliki standar densitas satu. Ada banyak densitas gas (dan vapor) yang perlu anda ketahui sehingga anda dapat melakukan pekerjaan pembersihan di wilayah kerja ruang terbatas dengan efektif.Gas yang lebih ringan dari udara harus dibersihkan melalui titik pembuangan yang berada dibagian atas wilayah kerja sementara gas yang lebih berat harus dibersihkan melalui titik pembuangan yang berada didasar wilayah kerja.

Wilayah kerja tempat terbatas yang mengandung udara yang mudah terbakar atau meledak harus dibersihkan dengan menggunakan gas yang bersifat tidak mudah terbakar, seperti halnya karbon dioksida atau nitrogen. Hal ini dilakukan untuk menurunkan kemungkinan terjadinya kebakaran atau ledakan.

Densitas nitrogen kurang lebih sama dengan udara, dan sering digunakan dalam proses membersihkan gas dan vapor yang mudah terbakar dengan densitas yang lebih berat daripada udara. Sedangkan densitas karbon dioksida lebih berat daripada udara, dan sering digunakan dalam proses membersihkan gas dan vapor yang mudah terbakar dengan densitas yang lebih ringan daripada udara.

Setelah wilayah kerja tempat terbatas selesai dibersihkan dengan menggunakan gas yang tidak mudah terbakar seperti nitrogen atau karbon dioksida, udara yang ada di dalam ruang terbatas harus ditukar dengan udara bersih sebelum melakukan pengujian.

Proses VENTILASI; Proses harus dilakukan baik sebelum dan saat dimasuki mengingat beberapa alasan diantaranya untuk: menghilangkan gas lembab, ventilasi digunakan untuk membersihkan gas pencemar dari bejana sebelum dapat dimasuki, mencairkan dan menghilangkan gas atau vapor yang mudah terbakar atau racun yang terus dikeluarkan oleh sisa material dalam bejana selama pelaksanaan memasuki wilayah kerja tersebut, menghilangkan asap yang dihasilkan saat pelaksanaan pekerjaan selama didalam wilayah kerja tempat terbatas (seperti uap pengelasan atau uap pengecatan, perekatan, cairan pembersih dan lain-lain), melakukan pengangkatan debu atau partikel lainnya dari dalam bejana, menurunankan temperatur didalam bejana terjadi sebelum dan/atau selama pelaksanaan memasuki wilayah kerja tersebut dan menyediakan udara segar untuk mengganti oksigen yang telah habis dalam kandungan udara selama pelaksanaan pekerjaan memasuki wilayah kerja tersebut.

Beberapa gas dan vapor sangatlah beracun dan mudah terbakar, konsentrasi yang berlebih dari gas atau vapor sama bahayanya seperti pada kurangnya konsentrasi gas atau vapor. Tidak semua gas bereaksi sama seperti udara, beberapa gas naik keatas, beberapa gas turun ke tanah. Oleh sebab itu uji gas sangatlah penting.

Uji gas harus dilakukan oleh Safety Officer dari bagian HSE (Health Safety Environment) yang terlatih dan sudah mengikuti training gas tester. Uji gas dilakukan menggunakan Electronic Portable Gas Detector, biasanya sudah mencakup pengukuran kadar H2S, CO, O2 dan LEL.

 

Tipe Gas

Karakteristik

H2S

Sangat beracun, Sangat Berbahaya mengancam kehidupan dan Kesehatan, mudah terbakar, lebih berat daripada udara, tidak berwarna, bau telur busuk, larut dalam air.

LEL

Risiko kebakaran / ledakan, risiko sesak napas, lebih ringan dari udara, tidak berwarna, larut dalam air, bau manis.

CO

Risiko sesak napas pada tingkat yang lebih tinggi, tidak berwarna, tidak berbau.

O2

Baik untuk kesehatan bila antara 20-23%, mendukung pembakaran, 20,9% ditemukan di udara kita bernapas sekarang.

 

ISOLASI; menggunakan sistem LOTO (Lock Out Tag Out), LOTO merupakan suatu sistem pengamanan dalam bekerja dengan mematikan sumber energi, menguncinya (LOCK) dan memberikan tanda (TAG). LOCK adalah sistem penguncian sumber energi setelah sumber energi di matikan agar tidak bisa di operasikan sedangkan TAG adalah alat komunikasi untuk menyampaikan bahwa sedang dilakukan suatu pekerjaan dan jangan dioperasikan.

Setiap pekerjaan memiliki potensi bahaya dan resiko yang berbeda-beda, contoh untuk bahaya potensial ketika bekerja dalam bejana misalnya: udara panas, kurang oksigen, bagian mesin bergerak, sumber energi (steam, hot water, produk panas, bahan kimia, dan lain-lain). Oleh karena itu sebelum memulai pekerjaan pastikan semua dalam kondisi aman dengan melaksanakan prosedur LOTO sebagai berikut:

1. Informasikan ke bagian/orang terkait bahwa kita akan melakukan suatu pekerjaan.

2. Hentikan mesin, matikan sumber energi (listrik, steam, air panas, udara bertekanan, dan lain-lain), kemudian kunci (LOCK) dan pasang tanda (TAG) pada titik-titik sumber energi.

3. Pastikan tidak ada energi sisa yang tersimpan (buang tegangan pada kapasitor, lepaskan tekanan sisa, buang cairan sisa, dinginkan sistem, tahan bagian yang naik-turun, dan lain-lain)

4. Pastikan semua titik sumber energi telah aman dan tidak ada kebocoran, informasikan kebagian terkait bahwa pekerjaan akan di mulai.

clip_image002[6]clip_image004

 

Prosedur aman bekerja di ruang terbatas

  • Lakukan identifikasi bahaya sebelum melakukan pekerjaan di ruang tertutup.
  • Untuk pengendalian bahaya, lakukan ijin kerja sebelum memasuki. Karena dengan ijin kerja petugas safety akan membantu Anda dalam memverifikasi bahaya di ruang tertutup yang kemungkinan akan kontak dengan Anda
  • Sebelum memasuki ruang tertutup Anda didampingi petugas safety wajib melakukan pengukuran kadar gas berbahaya, seperti Phospin atau PH3 (gas racun dari fumigasi), Karbon monoksida atau CO (Gas racun dari pembakaran tidak sempurna), Methana atau CH4 (gas yang mudah sekali terbakar atau meledak) dan kandungan O2 di dalam ruang tertutup.
  • Setelah diverifikasi kondisi lingkungan dalam kondisi aman, lakukan penguncian sumber energi dengan metode lock out tag out (LOTO).
  • Penuhi dan pakai alat pelindung diri sesuai bahaya dan risiko yang diterima seperti: masker, helm, sepatu, dan sarung tangan.
  • Untuk memperlancar ventilasi udara di ruang tertutup maka sediakan vetilasi dengan blower, jika diperlukan.
  • Operator atau Supervisor atau section head harus mengetahui dan mempersiapkan P3K atau tanggap darurat jika ada kondisi yang darurat.
  • Berikan pencahayaan yang cukup di dalam ruang tertutup. Karena ada beberapa orang yang takut gelap (claustrophobia)

No comments: